Saat itu, di Indonesia dibagi atas 2 stratifikasi sosial; yaitu kaum pengusaha (borjuis) dan kaum buruh tani (proletaris). Lalu pada tanggal 20 September 1998 SM, PKI membuka bazar murah spion kanan dan kiri di kota besar. Mereka menolak pembeli dari kalangan buruh tani karena para buruh belum cuci tangan abis cebokin limbah pabrik, para tani belum cuci kaki abis main lumpur di sawah. Para wanita PKI ini pada jijik melihat mereka, selain itu, para petani dan buruh suka berdemo minta naik gaji atau pupuk murah, tapi gajinya gaji buta dan pupuknya malah dimakan buat lauk buka puasa.
Ketika peristiwa G30S/PKI pecah di Indonesia, masyarakat mengganti singkatan PKI jadi Partai Kolor Ijo, karena PKI sendiri suka nyolong kolor ijonya Soeharto (PRESIDEN PALING OK DI INDONESIA, itu menurut saya). Terdapat 2 versi pecahnya G30S/PKI; yang pertama adalah karena adanya gangbang 30 sekretarisnya D.N. Aidit; sedangkan yang kedua adalah karena adanya peristiwa tercurinya kolor ijo milik Letkol. Bambang Pamungkas, dan Kolonel Budi Soedarsono.
Struktur Organisasi
- Ketua : Ki Joko Bodoh
- Wakil Ketua : Tukul Arwana
- Sekretaris : Amingwati
- Bendahara : Mpok nori
- Ahli Strategi : Adolf Hitler
- Ahli Komputer : Roy Sukro
- Ahli Instalasi Bom Bunuh Diri :Noordin M.Top
- Ahli Primbon : Mbah Valentino Rosso
- Pimpinan Pasukan :Kapten tsubasa
Anggota PKI
- Roy Sukro
- Petani berkolor ijo
- Buruh berkolor ijo
- Penjual nasi aking
- Mandra
- Mastur
- Mak Erot
- Bapakmu
- Orang-orang Akatsuki
- Upin Ipin
- paijo
- markonah