Rabu, 12 September 2012

PLN

PLN atau Pemadaman Listrik Nasional adalah sebuah perayaan yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia secara bergilir dan terencana. Perayaan ini diadakan oleh Panitia PLN yang diketuaI oleh SBY (si butet yogya) bersama dengan MAK EROT.
Perayaan ini diadakan untuk menunjukkan ke dunia internasional tentang betapa mandiri dan kuatnya bangsa Indonesia, sehingga bisa bertahan hidup meski tanpa listrik.
Orang balimemiliki cara tersendiri dalam merayakan PLN, yaitu dengan acara nyepi

Durasi dan Frekuensi

PLN terjadi 364 hari setiap tahun. Jika anda beruntung, maka anda dapat mengalami PLN ini seumur hidup.

Wilayah

Wilayah yang tercakup PLN antara lain dari Sabang sampai Merauke, dari Timor sampai ke Talaud, walau kita semua berbeda, tetapi satu hal, kita senasib.(kok jadi nyanyi) ( DI DARAT ) unit khusus di udara dan air belum di bentuk

Sejarah

 

PLN pertama kali didirikan pada tanggal 17 Agustus 1945, tidak lama setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada saat proklamasi berlangsung, jutaan penduduk Indonesia pada menyalakan radio mereka untuk mendengarkan suara sumanto yang pada masa itu ibarat seorang artis, atau untuk numpang mendengarkan lagu-lagu dangdutan dari hajatan yang kebetulan sedang diadakan di sebelah kediaman Sukarno.
Akibatnya, penyediaan aliran listrik dari perusahaan listrik Indonesia yang buatan jepang itu tidak memadai, dan akhirnya listrik di seluruh Indonesia jadi padam beberapa menit setelah Sukarno selesai membacakan proklamasi tersebut.
Hal itu membuat Sukarno malu dan takut dipandang oleh dunia Internasional sebagai negara yang baru merdeka, tapi tidak bisa menyediakan listriknya sendiri. Akhirnya ia memiliki ide cemerlang, ia mengaku di hadapan para perwakilan negara lain bahwa aksi pemadaman listrik itu adalah cara orang Indonesia menunjukkan bahwa mereka mandiri dan tidak bergantung pada peralatan-peralatan modern. Maka pada saat itu juga Sukarno meresmikan Pemadaman Listrik Nasional yang pertama. PEMANDAMAN tersebut terjadi karena banyak rakyat miskin yang tidak bisa bayar listrik , sehingga Sukarno meresmikan " PEMADAMAN LISTRIK NASIONAL " sebagai suatu perusahaan yang memotong listrik rakyat miskin dan menjual listrik dengan harga sangat tinggi.

Keuntungan

  • Menyejahterakan para pengusaha lilin
  • Menyejahterakan para pengusaha genset
  • Menyejahterakan para pengusaha pabrik senter
  • Menyejahterakan para penjual kondom
  • Menyejahterakan para penjual kacamata Night-Vision
  • Menyejahterakan para pengusaha mall ber-AC yang memakai Genset
  • Menyejahterakan para pegawai pemadam kebakaran, karena sering mati lampu berarti bakal sering ada kebakaran, so mereka ga nganggur kan?
  • Dengan banyaknya pemakaian genset, membantu menghabiskan persediaan minyak tanah nasional yang berlebihan
  • Meningkatkan kebugaran rakyat (Mau mandi nimba sendiri, mau nyuci cuci sendiri)
  • Mempermudah kerja para maling, copet, perampok dan profesi-profesi resmi nasional lainnya.
  • Mengurangi presentase kematian oleh sengatan listrik
  • Para pasutri jadi lebih mudah mendapat anak
  • PARA mentri untuk KORUPSI

Kerugian

TIDAK ADA

Kontroversi

Banyak orang yang menyatakan keberatannya dengan diadakannya PLN ini. Mereka menganggap bahawa indonesia tidak perlu untuk mengadakan PLN, sebab di Indonesia persebaran listriknya memang tidak merata, sehingga tidak semua rakyat Indonesia dapat merasakan kenikmatan PLN ini.
Selain itu banyak juga rakyat Indonesia yang tidak tahu cara memakai (atau tidak mampu membeli) peralatan elektrik, jadi ada PLN atau tidak tidak ada bedanya bagi mereka.
Protes yang paling gencar dilancarkan oleh roy sukro, ia sangat membenci PLN karena ia jadi tidak bisa membuka gambar-gambar porno di Internet.
Demikian pula para pemain sinetron, karena mati lampu mereka susah menampilkan akting mereka

PLN di negara lain

Jembatan Kukar (sebelum roboh) Golden Gate saat perayaan PLN di amerika
Sydney, Australia saat perayaan PLN
Korut saat PLN, sedangkan Korsel tidak mengadakan PLN.
 
Semenjak diresmikan oleh Presiden Sukarno pada tanggal 17 Agustus 1945, negara-negara lain mulai tertarik untuk melaksanakan PLN di negaranya sendiri untuk menunjukkan kemandirian mereka. Namun, rata-rata durasi mereka melakukan PLN sangat pendek, sebab mereka masih terlalu bergantung pada peralatan modern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar